Aceh Singkil | Minggu 1 September 2024
diduga pembangunan infrastruktur jalan Hitam Menuju Desa Lapahan Buaya Tidak Sesuai Progres Yang di Kerjakan Pasalnya Time Media ini Menginvestigasi Minggu 1 September 2024 Pagi hari Sekitar Pukul 11.20 wib
Nampak Papan Informasi Kegiatan Tersebut di Lokasi Menuju Desa Lapahan Buaya
Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Pekerjaan : Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Polsek Kota Baharu - Lapangan Buaya ( DAK) Penugasan 2024
Lokasi: Kecamatan Kota Baharu
Nomor Kontrak : 620.1/3174508/BM/DAK-Penugasan/VII/2024
Tanggal Kontrak : 18 Juli 2024
Biaya Kontrak : Rp 4.984.185.778
Empat Milyar Sembilan RatusDelapan Puluh Empat Juta Seratus Delapan Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus Tujuh Puluh Delapan Rupiah
Sumber Dana : DAK Penugasan Tahun Anggaran 2024
Tanggal Mulai Kontrak : 18 Juli 2024 S/D 12 Desember 2024
Consultant Perencana : CV Studio ARCH
Consultant Pengawas : CV Binareka Consultant
Penyedia : CV Pancang Berok Jalan Bandes Desa Pulau Sarok Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil
Nampak Di Lokasi Kegiatan Penyertuan di antar Langsung Menggunakan Armada Kendaraan Roda enam Coldiesel Membawa Sejumlah Tanah Kuning Dan di Campur Dengan Beberapa Batu
Bukankah Pembuatan Aspal Tersebut di Butuhkan Material Sirtu. Bukan tanah Kuning Bercampur batu
Menurut Salah Satu Warga yang enggan di Sebutkan Namanya di Kompirmasi Media ini. Sepengetahuan Saya Yang Di Maksud Dengan Sertu Dalam Kandungan Sertu Tersebut Adalah Pasir dan Batu
Guna Untuk Mempererat / Mengeraskan Tanah Yang Lembek. kalau Yang di Kerjakan Sekarang ini Bukan Sertu Melainkan Tanah Kuning Dan ada Sedikit Batu.
Di Butuhkan Pengawasan Yang Ketat Kepada PU Provinsi Aceh Baik PUPR Aceh Singkil Agar Segera Mengcroscek ke Lokasi Kegiatan Tersebut Guna Untuk Pengawasan Mutu Yang Lebih Maksimal Tentunya.Biar Anggaran Pemerintah Bisa Terserap Dan Mutu Pengaspalan Bisa di Nikmati Oleh Masyarakat Sekitar.Tutupnya
Terpisah Media Ini Mengkonfirmasi Salah Satu Pengawas Lapangan Oleh Rekanan Saudara Arif. Mengatakan Kepada Kami Benar Kalau Kegiatan ini Baru Saja Di Mulai Baru Satu Minggu Ini
Nah Terkait Dengan Sirtu Yang Kami Kerjakan Sekarang Kami Juga Tidak Tau Jenis Sertu Yang Harus Kami Kerjakan Sebab Saya Hanya mencek Berapa Trip Yang Masuk.
dan Masalah Septi Kami ada Tapi Tidak Kami Gunakan Di Karenakan Cuaca yang Begitu Panas.Bahkan Sertu yang Kami Timbun Di Lokasi Kegiatan ini Kami Datangkan Dari Kuari Asmadi Tepatnya Di Desa Trans 26.tutupnya
Terpisah Kami Mencoba Mengkonfirmasi Salah Satu Pengawas Yang Ikut Tender Sesuai Penyampaiannya Kepada Awak Media ini Yang Dari Kota Banda Aceh Abdul Azis.Nampak Tidak ada Menggunakan Standar Septi Hanya Berpakaian Baju Kaos Lengan Panjang
Media ini Menanyakan Tentang Kandungan Yang Di Maksud Dengan Kata Sertu
Kemudian Ia Mengatakan Kepada Media ini
Terkait Dengan Penyertuan Yang Telah Berlangsung Belum Di Cek Jenis Sertunya.dan akan Di Cek Oleh CI Beliau Nanti Yang bisa Menjawab Kalau Hal Tersebut Kami Kurang Memahaminya
Dan Yang Di Maksud Sirtu Dan Kandungannya Kami Tidak Tau .
Memang Kami Pengawasan Sirtu Dan Mutu Kegiatan ini. Tapi Yang Mengeluarkan JMF Orang Rekanan Natinya Dan Sertu Yang Bagaimana kami kurang tau.tutupnya Abdul Aziz
Nah Yang Jadi Pertanyaan Kami Pengawas Lapangan Dan Pengawasan Dari PU Banda Aceh.Jawabannya Sangat Mencengangkan Pertanyaan Kami Beliau Tidak Tau Tentang Kandungan Sertu. Atau Memang Pura-pura Tidak Mengetahuinya
Padahal Menurut Pengetahuan Warga Sudah Jelas Yang Di Maksud Dengan Kata Sirtu Pasir dan Batu.
Di Minta instansi Terkait Agar Segera Mengcroscek Dan Mengawasi Kegiatan Tersebut Agar Hasil Yang Lebih Maksimal
Rayali lingga www.jejakkasusindonesia.id
Social Header