Jejakkasus.id,Ngawi.
Stunting adalah gagal tumbuh akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan.Maka itu, kondisi ini bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan.Dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya, serta gangguan metabolisme.
Dampak jangka panjangnya, stunting yang tidak ditangani dengan baik sedini mungkin berdampak : Menurunkan kemampuan perkembangan kognitif anak ,Kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit, Risiko tinggi munculnya penyakit metabolik seperti kegemukan, Penyakit jantung, Penyakit pembuluh darah dan Kesulitan belajar Bahkan, ketika sudah dewasa nanti, anak dengan tubuh pendek akan memiliki tingkat produktivitas yang rendah dan sulit bersaing di dalam dunia kerja.Bagi anak perempuan yang mengalami stunting, ia berisiko untuk mengalami masalah kesehatan dan perkembangan pada keturunannya saat sudah dewasa.Hal tersebut biasanya terjadi pada wanita dewasa dengan tinggi badan kurang dari 145 cm karena mengalami stunting sejak kecil.
Ibu hamil yang bertubuh pendek di bawah rata-rata (maternal stunting) akan mengalami perlambatan aliran darah ke janin serta pertumbuhan rahim dan plasenta. Bukan tidak mungkin, kondisi tersebut berdampak pada kondisi bayi yang dilahirkan. Bayi yang lahir dari ibu dengan tinggi badan di bawah rata-rata berisiko mengalami komplikasi medis yang serius, bahkan pertumbuhan yang terhambat.Perkembangan saraf dan kemampuan intelektual bayi tersebut bisa terhambat disertai dengan tinggi badan anak tidak sesuai usia.
Selayaknya stunting yang berlangsung sejak kecil, bayi dengan kondisi tersebut juga akan terus mengalami hal yang sama sampai ia beranjak dewasa. Maka dari itu Pemerintah Desa gemarang Kecamatan kedunggalar dalam rangka pencegahan balita stunting memberikan makanan tambahan (PMT) yang berupa susu,telor,buah dan bubur kacang ijo.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dari akhir april sampai juli ini masih di lakukan di Gedung balai desa gemarang,polindes gemarang dan di posyandu tiap-tiap dusun
Merupakan sebuah program yang bertujuan untuk kesehatan bayi dan balita, memastikan tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya dan mencegah stunting.
Program ini diadakan guna untuk mencegah stunting, yakni gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama. Kondisi ini menyebabkan peghambatan perkembangan dan pertumbuhan bayi sehingga bayi menjadi pendek. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Maka dari itu program bantuan ini diperuntukan untuk Bumil (Ibu Hamil) dan Baduta (Bayi Bawah Dua Tahun).
berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab ngawi dalam menurunkan prevelansi stunting seperti bantuan makanan tambahan dan pemberian edukasi mengenai kesehatan reproduksi bagi remaja. Tak hanya itu, juga diberikan pelatihan keterampilan pengolahan bahan makanan sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada ibu kader. Infrastruktur juga mendapat perhatian dari pemkab ngawi seperti peningkatan kualitas sanitasi, lingkungan bersih, infrastruktur dan beberapa hal yang menunjang dalam intervensi pencegahan dan penurunan stunting secara terpadu dan berkelanjutan.
"Alhamdulillaah kita sudah turun (angka stunting),yang semula 31 anak di 2023 kini tinggal 11 anak, meskipun angkanya masih di bawah dari target kita. Hari ini melalui Rembuk Stunting kita evaluasi mana-mana yang harus kita optimalkan agar target bisa tercapai. kita upayakan untuk bergerak bersama. Karena kalau tidak ada sinergi, itu juga akan sulit,” pungkas kades gemarang sunarni.(Dar/adv)
Darsono www.jejakkasus.id
Social Header